Jumat, 24 September 2010

Paradigma Baru Manajemen Pendidikan

            Belakangan ini banyak para pakar pendidikan yang tengah membicarakan tentang bagaimana sebenarnya cara yangt tepat dalam mengelola dan mengkonsep pendidikan yang dapat menghasilkan generasi-generasi yang mampu bersaing. Seperti kita ketahui, sekarang dunia pendidikan Indonesia terkesan hanya jalan di tempat. Bangsa Imdomesia seharusnya malu dengan negara-negara lain yang sudah sangat baik dalam mengkonsep suatu pendidikan. Saya ambil contoh, tetangga kita Malaysia yang sangat baik dalam mengelola dan mengkonsep suatu pendidikan sehingga menghasilkan generasi-generasi yang membanggakan negaranya. Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah buatlah paradigma (cara pandang yang berbeda) baru dalam mengelola, mengkonsep, dan mengemas sebuah pendidikan yang mampu menghasilkan generasi-generasi yang bersaing.Yang harus kita pikirkan adalah trend masa kini dan masa depan menjadi acuan untuk bergerak selangkah lebih maju.Selain itu, ciptakan suatu persaingan yang kompetitif dengan hasrat atau keinginan yang kuat, aturan yang ditegakkan, dan juga etika sebagai landasan dari persaingan yang kompetitif.
            Dalam suatu penyelenggaraan pendidikan dibutuhkan sikap yang transparan, tidak ditutup-tutupi semuanya haruslah jelas. Sebab, jika tidak, bukan tidak mungkin KKN akan merajalela dan hancurlah pendidikan tersebut. Selanjutnya adalah diperlukan orang-orang yang memiliki spesialisasi, sebab memanage suatu pendidikan itu tidaklah mudah diperlukan orang-orang yang qualified di bidangnya.Yang ketiga, yaitu profesional artinya dia fokus terhadap pekerjaan yang ia lakukan dan tidak membuang-buang waktu.hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting. keempat adalah dinamis, maksudnya dia mau mengambil resiko, tidak pasif, dan selalu membuat experiment yang nantinya menjadi sebuah pengalaman (experience) yang berharga.Terakhir, adaptif artinya mampu mengkondisikan dirinya pada saat berpijak sehingga dia tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
            Tuntunan terhadap "kompetensi SDM" yaitu pengetahuan atau wawasan global maksudnya SDM yang dihasilkan memiliki wawasan yang luas dan konseptual yang integratif dan aplikatif serta berorientasi pada solusi, inovasi dan kreatif. Dan yang terpenting adalah menjunjung tinggi nilai-nilai universal (lintas budaya). Selain mempunyai wawasan yang global, diperlukan pula keteranpilan global, aertinya SDM mampu bersosialisasi dengan berbagai komunitas multibudaya, memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal, serta mampu mengembangkan intelektual ditambah emosional dan dilengkapi dengan adversity skill. Sikap atau perilaku juga termasuk didalamnya, yaitu memiliki sikap yang dinamis dan fleksibel, inisiatif dan proaktif, inovatif dan kreatif, mandiri atau survive.
            GAP hasil pendidikan dengan tuntunan lingkungan eksternal, yaitu hasil pendidikan cenderung textbook atau teoritis atau orientasi intelektual skill, ketarampilan menyelesaikan masalah sederhana, pembentuk sikap-sikap dasar normatif (etika, sopan santun, birokratis, disiplin), pola hubungan lebih formal, satu arah, otokrasi, sukses itu sama dengan hasil atau prestasi belaja, standar kompetensi basic atau lokal.hal ini berbanding terbalik dengan tuntunan eksternal yang sebenarnya, yaitu praktis aplikasi atau orientasi "intellectual dan emotional skill", masalah yang dihadapi lebih kompleks, sikap-sikap profesional (demokratis, produktif, kreatif, inovatif, adaptif, serta melayani), pola hubungan informal, sukses sama dengan hasil/karya.
             Kegiatan belajar apabila kita analisis akan menghasilkan sesuatu yang sangat berkaitan. Jika kita mau belajar dengan sungguh-sungguh, kita akan memperoleh banyak manfaat, yaitu dapat menyelesaikan masalah dengan baik, mempunyai kemampuan belajar dan berpikir yang baik, keterampilan hidup, dan kita bisa melihat bagaimana pertumbuhan pribadi kita. Saya tegaskan sekali lagi mulai hari ini, esok dan seterusnya, tanamkanlah prinsip hidup yang akan menuntun kita menuju masa depan yang cerah yang diantaranya prinsip hidup itu adalah pertama be yourself, if you not for yourself, who will be for you, do your best, but be prepared for the worst. Paradigma baru itu akan terwujud apabila kita mampu berpikir ke depan dan peduli terhadap lingkungan sekitar.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar