Sabtu, 25 Desember 2010

Kinerja Pendidik dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Assalamua’laikum Wr.Wb.
Selasa, 14 Desember 2010. Tidak terasa kita bertemu lagi dalam kuliah profesi pendidikan. Pada tatap muka kali ini, saya dan teman – teman akan membahas tentang kinerja pendidik dalam penelitian dan pengabdian masyarakat. Saya dan teman – teman membahas topik ini karena berdasarkan jumlah publikasi hasil penelitian Indonesia pada 1996-2008 lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia yang selama ini kurang dikenal kehidupan akademiknya. Menurut ketua UNITWIN-UNESCO, Johannes Gunawan, penyebabnya adalah karena berbagai keterbatasan yang dihadapi guru, baik dalam mengakses informasi melalui perangkat keras untuk melakukan telusur informasi maupun penguasaan metode ilmiah oleh guru. Sebelumnya kita harus tahu bahwa Menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang harus dimiliki oleh setiap orang apalagi seorang guru. Menulis dalam arti komunikasi adalah suatu sarana untuk menyampaikan buah pikiran, gagasan, ide, pengetahuan, harapan ,dan pesan.  Bukti rendahnya menulis di kalangan guru salah satunya, yaitu banyak para guru yang kenaikan pangkatnya tertahan di golongan IVA karena untuk naik ke golongan IVB para guru harus memenuhi unsur pengembangan profesi yang di dalamnya guru diminta menyusun karya tulis ilmiah (KTI) yang bobotnya 12 angka kredit.
Sebenarnya banyak sekali manfaat daripada menulis itu, seperti prestise akademis, Ekonomi, dan Popularitas. Selain kemampuan pendidik dalam penelitian, kita juga harus terus mengebangkan profesi, melalui sertifikasi pendidik. Sertifikasi guru merupakan sebagai upaya meningkatkan mutu guru yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
Jadi, dapat kita simpulkan bersama – sama bahwa “Menulislah karena hanya itu cara untuk membuat dunia mengetahui apa yang engkau pikirkan.”(Daylan Thomas). Dan tujuan dari sertifikasi guru tidaka lain tidak bukan, ialah meningkatkan mutu lulusan dan mutu pendidikan melalui peningkatan kulaitas guru. Semoga pendidikan di Indonesia terus maju dan dapat bersaing dengan negara lain.
Wassalamua’laikum Wr.Wb
“Untuk eksis harus berubah, untuk berubah harus matang, matang berarti penciptaan diri tanpa henti” ( Henry Berguson, filsuf prancis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar